Mandi wajib adalah cara untuk menghilangkan macam-macam hadas besar. Dalam bahasa jawa biasanya disebut adus wajib. Jika seorang berhadas besar namun belum mandi besar atau wajib, maka ia dilarang/diharamkan melakukan hal-hal tertentu.
Karena berkaitan dengan ibadah wajib seperti shalat, ibadah sunah seperti membaca al Quran, maka mengetahui tata cara, niat dan bacaan saat mandi wajib ini mesti dikuasi diluar kepala.
Berikut tata cara dan bacaan mandi wajib Haid dan Junub Kami urutkan mulai dari hal yang dasar serta mendasar. Semoga bisa memahaminya.
Pengertian Mandi Wajib
Mandi wajib, (adus-Jawa) ini berasal dari secara bahasa Arab, غَسْلُ adalah mengalirkan air pada sesuatu (baik di badan maupun lainnya) secara mutlak (baik dengan niat atau tidak). Arti mandi ini senada dengan pengertian membasuh, mencuci.
Pengertian mandi wajib dalam agama Islam adalah mengalirkan air pada seluruh anggota badan dengan niat yang khusus. Niat mandi wajib ini tergantung dari hal yang mewajibkan seseorang mandi, bisa jadi niat mandi setelah haidh, junub, berhubungan intim, keluar sperma (mani), setelah melahirkan/nifas/wiladah, operasi cesar dlsb.
Intinya mandi wajib, seperti mandi biasa namun disyaratkan niat bersamaan basuhan/guyuran air pertama dan diharuskan (dugaan kuat) air mengalir ke seluruh permukaan tubuh. Jika hadas kecil bisa hilang dengan wudhu, maka hadats besar dengan cara mandi besar (mandi wajib)
Hal-hal Yang Mewajibkan Mandi Wajib
Kewajiban mandi diperuntukan bagi orang yang mengalami salah satu atau bahkan semua hal berikut ini. Enam 6 perkara yang mewajibkan mandi besar:
- Bertemunya dua alat kelamin (berhubungan badan).
- Keluar sperma meskipun sedikit.
- Mati kecuali mati syahid.
- Haid yaitu keluarnya darah perempuan yang sudah berumur sembilan tahun.
- Nifas yaitu darah perempuan yang keluar setelah melahirkan.
- Melahirkan (seorang anak) yang disertai dengan basah –basah.
Jadi meskipun seseorang, misalnya hanya berhubungan suami-istri tanpa keluar mani tetap melakukan mandi wajib. Atau berhubungan kemudian keluar sperma tetap kewajiban mandinya hanya satu kali, meskipun mengalami 2 atau lebih hal di atas.
Rukun Mandi Wajib
Rukun artinya harus terpenuhi dalam suatu aktifitas. Rukun mandi wajib berarti hal-hal yang mesti ada dalam mandi. Rukun mandi wajib ada tiga :
1. Menghilangkan najis yang berada pada anggota badannya.
2. Niat. Bagi orang yang junub, ia berniat menghilangkan janabah atau hadats besar dan sebagainya. Demikian juga orang yang haid atau nifas berniat menghilangkan hadats haid atau nifas. Niat harus bersamaan dengan awal melakukan mandi; yaitu sewaktu memulai membasuh yang pertama kali pada anggota badan.
3. Meratakan air hingga sampai ke seluruh kulit dan rambut, baik rambut yang tipis maupun lebat. Termasuk anggota badan yang harus dibasuh adalah kemaluan wanita dan lubang dubur yang tampak ketika buang air. Sebaiknya membasuh atau mengalirkan air ke kemaluan dan lubang dubur dilakukan dengan jongkok karena bila berdiri air sulit menjangkaunya.
Kesunahan dalam Mandi Wajib
Dalam Mandi wajib juga terdapat kesunahan yang perlu diperhatikan agar tambah sempurna. Berikut kesunahan dalam mandi besar:
- Membaca Basmalah.
- Menghilangkan kotoran atau benda najis yang ada pada badan terlebih dahulu sebelum mandi.
- Berwudhu dahulu sebelum mandi dengan sempurna seperti wudhu ketika hendak melakukan shalat. Bila ia sedang berhadats kecil maka berniat wudlu menghilangkan hadats kecil. Sedang bila tidak sedang hadats kecil maka berniat wudlu kesunahan mandi.
- Meratakan basuhan dengan tangan ke seluruh anggota badan
- Muwalah (susul – menyusul dengan urut dan segera).
- Memperhatikan betul anggota-anggota badan yang sulit dijangkau air.
- Mendahulukan sisi badan sebelah kanan daripada yang sebelah kiri.
Tata Cara Mandi Wajib
Tata cara untuk mandi wajib ini merupakan langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan (kesempurnaan). Artinya dalam tata cara ini ada yang wajib ada yang sunah. Yang perlu diperhatikan, jangan sampai mengejar kesunahan lalai terhadap rukun mandi wajib sebagaimana diterangkan di atas.
Cara mandi wajib bisa digunakan setelah haid, junub, berhubungan intim, nifas, operasi cesar, keluar sperma atau hadats besar secara terperinci sebagai berikut:
8 Langkah melakukan Mandi Wajib:
- Membaca basmalah
- Menghilangkan kotoran atau benda najis yang ada pada badan
- Berwudlu
- Niat bersamaan membasuh kepala tiga kali dengan menyela-nyelai rambut. Niat disesuaikan dengan alasan atau tujuan mandi.
- Membasuh tubuh sebelah kanan bagian depan tiga kali kemudian bagian belakang tiga kali
- Membasuh tubuh sebelah kiri bagian depan tiga kali kemudian bagian belakang tiga kali
- Membasuh anggota badan yang sulit terjangkau air seperti sekitar mata, ketiak, telinga, pusar, hidung bagian bawah
- Meratakan basuhan dengan tangan (dalku) ke seluruh anggota tubuh dengan urutan seperti dalam tata cara membasuh.
Niat Mandi Wajib
Niat mandi wajib ini dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu:
- Mandi Besar
- Mandi Wajib setelah Haid
- Mandi Wajib Melahirkan (wiladah)
- Mandi Junub (jinabat)
- Mandi Wajib Nifas
Berikut niat mandi wajib dalam bahasa Arab, Latin dan artinya:
Niat Mandi Wajib Hadas Besar
نَوَيْتُ الْغُسْلَ ِلرَفْعِ اْلحَدَثِ الْأَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari, fardhan lillahi ta’ala, artinya Aku niat mandi wajib (fardhu) untuk menghilangkan hadas besar karena Allah Ta’ala
Niat Mandi Wajib Setelah Haid
نَوَيْتُ الْغُسْلَ ِلرَفْعِ اْلحَدَثِ الْأَكْبَرِ فَرْضًا مِنَ اْلحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
Nawautul ghusla liraf’il hadatsil akbari, fardhan minal haidhi lillahi ta’ala. Artinya: Saya berniat mandi wajib dari haid, fardhu lillahi ta’ala.
Niat Mandi Wajib Wiladah
Wiladah artinya melahirkan, baik normal maupun cesar. Berikut mandi wajib karena melahirkan:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ ِلرَفْعِ اْلحَدَثِ الْأَكْبَرِ فَرْضًا ِمنَ الْوِلَادَةِ عَنْ جَمِيْعِ اْلَبدَنِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf’il hadasil akbari, fardhan minal wiladati ‘an jami’il badani lillahi ta’ala. Artinya saya niat mandi wajib untuk mengangkat/menghilangkan hadats besar melahirkan dari seluruh badan, fardhu karena Allah Ta’ala.
Niat Mandi Wajib Junub
Mandi janabah atau junub menggunakan niat sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ ِلرَفْعِ اْلحَدَثِ الْأَكْبَرِ مِنَ اْلجَنَابَةِ عَنْ جَمِيْعِ اْلَبَدنِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari minal janabati an jami’il badani fardhal lillahi ta’ala. Artinya Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar junub dari seluruh badan karena Allah Taala.
Niat Mandi Wajib Nifas
Nifas adalah darah yang keluar bersamaan melahirkan. Niat mandi wajib karena nifas ini adalah:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ ِلرَفْعِ اْلحَدَثِ الْأَكْبر مِنَ النِّفَاسِ عَنْ جَمِيْعِ الْبَدَن ِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari, minan nifasi, an jami’il badani fardhu karena Allah Ta’ala.
Hal-Hal Yang Diharamkan Bagi Orang yang Hadats Besar
Keharaman orang berhadas besar ini dibagi menjadi dua penyebab utama, yaitu hadats besar karena junub dan hadas besar karena haid dan nifas.
Berikut perkara yang diharamkan bagi orang yang berhadats besar:
Bagi orang yang Junub
Bagi janabah atau orang yang junub dilarang melakukan tiga hal berikut:
- Semua hal yang diharamkan bagi orang yang berhadats kecil.
- Membaca Al-qur’an
- Berdiam diri di Masjid
Bagi Haid dan Nifas
Wanita yang sedang haidh atau nifas dilarang melakukan dan dikenai 6 Hal Yang Haram karena Nifas dan haidh:
- Semua hal yang diharamkan bagi orang yang berhadats kecil dan orang yang junub.
- Ditalak (dicerai)
- Berpuasa
- Lewat didalam masjid jika khawatir dapat mengotori masjid.
- Berhubungan badan.
- Istimta’ (bercumbu rayu) pada bagian diantara pusar dan lutut.
Setelah membaca tata cara dan langkah mandi wajib maka adalah salah besar jika mandi wajib harus keramas. Keramas bukan rukun mandi besar, yang rukun adalah sampainya air (melalui guyuran/shower) ke seluruh permukaan kulit.
Itulah tata cara serta bacaan mandi wajib haid, junub dan yang berkaitan dengan keduanya. Semoga ada manfaat yang dapat diraih. Amin