Dakwah – Tuntunan sholat tahajud ini berisi waktu, cara, niat, bacaan dan doa setelah shalat malam atau tahajud. Keistimewaan dan faidah dari sholat tahajjud ini tidak diragukan lagi. Banyak keterangan dari para ulama dan ahli makrifat tentang itu.
Sebelum melakukan sholat sunah yang dikerjakan di waktu malam hari ini, tentu sangat dianjurkan menghetahui tentang tata cara sholat tahajud berikut pengetahuan akan ibadah mulia ini. Bukankah, amal ibadah (sholat) tanpa ilmu itu akan sia-sia?
Apa itu Sholat Tahajud?
Sholat tahajud adalah shalat sunah yang dikerjakan pada malam hari setelah bangun tidur dan shalat Isya’. Jadi sebelum tidur telah menunaikan shalat isya’ terlebih dahulu.
Hukum shalat tahajud ini sunah. Begitu ijma’ para Ulama. Hal ini dilandasi oleh Firman Allah dalam Quran surah al Isyra’ ayat 79 yang berbunyi:
Waminal laili fatahajjad bih nafilatan laka artinya: Dan pada sebahagian malam hari sholat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu.
‘Asa ay yab’asaka rabbuka maqamam mahmuda artinya: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. Jadi dengan sholat tahajud berdoa dan berharap untuk mendapatkan tempat dan derajat mulia di sisi-Nya. Tuntunan sholat tahajud selanjutnya mengetahui kapan waktunya melakukan shalat nafilah ini?
Waktu Sholat Tahajud
Dalam Qs. al Isra’ di atas hanya disebutkan ‘wa minal laili’ arti harfiahnya sebagian dari waktu malam. Oleh sebagian ulama diarahkan setelah tidur malam yang sebelumnya telah melaksanakan sholat isya’.
Namun, bila bangun dari tidur dan belum shalat isya’ maka hendaknya pertama sholatlah isya’ terlebih dahulu kemudian baru mengerjakan sholat tahajud.
Wali quthb al-Ghauts Al-Habib Abdullah Al-Haddad dalam kitab Nasha`ih ad-Diniyyah menjelaskan, “Shalat yang paling terberat dikerjakan, apalagi setelah tidur adalah shalat malam (shalat tahajud). Akan tetapi shalat tahajud akan menjadi ringan dengan terbiasa mengerjakan, sabar atas kesulitan yang dihadapi, istiqomah (terus-menerus mengerjakan tanpa berhenti),dan mujahadah (berupaya dengan sungguh-sungguh) dalam permulaannya. Setelah itu akan terbuka pintu cinta kepada Allah, akan terasa manisnya bermunajat dengan-Nya dan akan terasa indah berkhalwah dengan-Nya. Sehingga pada akhirnya tidak terasa berat dan tidak terasa malas dalam mengerjakannya sebagaimana yang terjadi pada orang-orang sholih.”
Bagi yang yang sudah biasa mengerjakan dimakruhkan meninggalkannya kecuali karena darurat. Nabi bersabda kepada ‘Abdullah ibn ‘Amr ibn ‘Ash
يَا عَبْدَ اللَّهِ لَا تَكُنْ مِثْلَ فُلَانٍ كَانَ يَقُومُ اللَّيْلَ فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ
Hai Abdullah, janganlah kamu seperti si Anu, dia mengerjakan shalat malam lalu meninggalkanya! (HR. Bukhari)
Imam Al-Yafi menceritakan dari Syekh Abi Bakar al- Dhorir. Beliau berkata, “Tetanggaku ada seorang pemuda yang baik. Dia selalu berpuasa pada siang hari dan selalu mengerjakan shalat pada malam hari. Lalu pada suatu hari dia datang kepadaku dan berkata,’ Wahai ustadz, tadi malam aku tidur hingga aku meninggalkan wiridanku. Lalu aku melihat seolah-olah mihrabku menjadi terbelah dan seolah aku dengan gadis-gadis muda yang keluar dari mihrab. Aku tidak pernah melihat seorang gadis yang lebih cantik dari mereka. Tiba-tiba diantara mereka ada satu gadis yang jelek dan lebar mulutnya. Aku tidak pernah melihat yang lebih jelek darinya. Lalu aku bertanya, ‘untuk siapa kalian? (pada gadis yang cantik) dan untuk siapa ini?(pada gadis yang buruk rupa). Mereka menjawab, ‘Kami adalah malam-malammu yang telah lewat dan ini(yang jelek) malam tidurmu. Apabila kamu mati pada malammu ini maka ini bagianmu.”
Sholat Tahajud bagi Suami-Istri
Bagi seorang suami apabila ia bangun untuk mengerjakan shalat disunnahkan membangunkan istrinya supaya juga melaksanakan shalat malam. Demikian juga bagi istri disunnahkan untuk membangunkan suaminya supaya juga melaksanakannya. Rasululllah bersabda,
رَحِمَ اللَّهُ رَجُلًا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّى وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَإِنْ أَبَتْ نَضَحَ فِي وَجْهِهَا الْمَاءَ رَحِمَ اللَّهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنْ اللَّيْلِ فَصَلَّتْ وَأَيْقَظَتْ زَوْجَهَا فَإِنْ أَبَى نَضَحَتْ فِي وَجْهِهِ الْمَاءَ ( رَوَاهُ أَبُو دَاوُد وَغَيْرُهُ بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ)
Mudah-mudahan Allah memberi rahmat seorang laki-laki yang bangun malam, kemudian mengerjakan shalat lalu ia membangunkan istrinya. Maka apabila istrinya tidak mau bangun maka dia memercikkan air di wajah istrinya. Mudah-mudahan Allah merahmati seorang perempuan yang bangun malam lalu dia melaksanakan shalat lalu ia membangunkan suaminya. Apabila suaminya tidak mau bangun maka dia memercikkan air di wajah suaminya (HR. Abu Dawud)
إذَا أَيْقَظَ الرَّجُلُ أَهْلَهُ مِنْ اللَّيْلِ فَصَلَّيَا أَوْ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ جَمِيعًا كُتِبَ مِنْ الذَّاكِرِينَ وَالذَّاكِرَاتِ (رَوَاهُ أَبُو دَاوُد وَالنَّسَائِيُّ وَغَيْرُهُمَا بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ وَأَبِي هُرَيْرَةَ)
Apabila seorang laki-laki membangunkan istrinya kemudian mereka melaksanakan shalat dua rakaat maka mereka dicatat termasuk orang-orang yang berdzikir (laki-laki dan perempuan).
Lalu bagaimana jika sendirian atau belum menikah. Sama dengan keterangan di atas, yaitu disunnahkan untuk membangunkan yang lainnya, seperti keluarga, teman (jika ada).
Jumlah Rakaat Sholat Tahajud
Jumlah Rakaat shalat tahajud paling sedikit dua rakaat dan paling banyak tidak terbatas. Adapun waktunya adalah mulai masuk waktu Isya’ sesudah melaksanakannya sampai terbit fajar dan dikerjakan setelah tidur. Waktu yang lebih utama adalah tengah malam yang akhir berdasarkan hadist riwayat Amr Ibn ‘Abasah, ia berkata, “Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, mana malam yang lebih diterima?’ Rasulullah menjawab, ‘Tengah malam. Maka shalatlah kamu sesuai kehendakmu!”
Apabila malam dibagi menjadi dua bagian, sebagian untuk tidur dan sebagian yang lain untuk mendirikan shalat maka separuh yang akhir adalah lebih utama berdasarkan sabda Nabi riwayat Abu Hurairah
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إلَى السَّمَاءِ الدُّنْيا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْأَخِيرِ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ (متفق عليه)
Rahmat Tuhan kita yang Maha Memberi Berkah dan Maha Luhur turun pada tiap malam ke langit dunia ketika masih sepertiga malam yang akhir. lalu Dia berkata, “Siapa saja yang berdoa maka aku mengabulkannya, siapa saja yang meminta maka aku akan memberinya, dan siapa saja memohon ampunan maka aku akan mengampuninya.(Muttafaq ‘alaih)
Apabila malam dibagi menjadi tiga; dua pertiganya untuk tidur, sepertiganya untuk mendirikan shalat, maka sepertiga yang tengah lebih baik dari awal dan akhir malam, karena pada saat itu orang lupa untuk beribadah dan yang melaksanakan shalat sedikit.
Niat Sholat Tahajud
Tuntunan sholat tahajud selanjutnya adalah melaksanakan niat bersamaan takbiratul ikhram. Niat ini wajib pada permulaan ibadah, dalam hal ini takbiratul ikhram. Adapun niat sholat tahajud sendirian adalah
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ للهِ تعالى
Ushalli sunnatat tahajjudi rak’ataini lillahi ta’ala, artinya Aku berniat sholat sunah tahajud dua rakaat semata-mata karena Allah Taala.
Doa Setelah Sholat Tahajud
Setelah dua rakaat kemudian dilanjutkan salam. Kemudian disusul doa dan atau dzikir seperlunya sesuai dengan apa yang kita minta. Bisa permasalahan dunia ataupun ukrawi.
Bahasa doa dapat menggunakan bahasa Ibu atau bahasa yang dipahami. Namun, ada beberapa bacaan doa yang disarankan oleh para Ulama, salah satu diantaranya adalah doa tahajud berikut:
اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيُّومُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ أَنْتَ الْحَقُّ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الحَّقُ وَلِقَاؤُكَ الحَقُّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالشَّفَاعَةُ حَقٌّ اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خاَصَمْتُ وَإِليْكَ حَاكَمْتُ أَنْتَ رَبُّناَ وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ مَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ أَنْتَ إِلهَيِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
Allahumma lakal hamdu. Anta Qayyumus samawati wal ardhi. Wa lakal hamdu. Anta nurus samawati wal ardhi, walakal hamdu. Anta rabus samawati wal ardhi wa man fihinna. Antal haqqu, waqaulukal haqqu, wa wa’dukal haqqu, wa liqaukal haqqu, wal jannatu haqq, wan naru haq, was syafaatu haqqun.
Allahumma salimna wal muslimin
Allahumma laka aslamtu, wabika amantu wa ‘alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wabika khoshamtu, wa ilaika hakamtu. Anta robbuna wa ilaikal mashir. Rabbighfili ma asrartu wa ma a’lantu wa ma qaddamtu wa ma akkhartu. Anta ilahi, la ila ha’illa anta.
Itulah Tuntunan sholat tahajud singkat yang bisa diamalkan. Semoga dengan sholat tahajud bisa dikabulkan doanya. Yang berhutang bisa melunasi hutang, yang mencari jodoh bisa segera dipertemukan dan berlanjut ke pelaminan, yang mempunyai masalah segera terselesaikan dengan baik. Dakwah.web.id