Bagaimana Proses Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara Dalam Sidang PPKI

Bagaimana Proses Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara Dalam Sidang PPKI – Yuk, simak penjelasanku!

Proses penetapan Pancasila sebagai dasar negara dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) sebenarnya adalah salah satu peristiwa sejarah yang benar-benar mengubah arah bangsa ini. Sebagai orang yang lahir dan tumbuh di Indonesia, saya selalu merasa bahwa sejarah ini begitu monumental, namun dulu ketika belajar di sekolah, saya sendiri tidak begitu memahami seberapa besar perjuangan di baliknya. Baru ketika saya mulai membaca lebih dalam dan menggali lagi, saya menyadari betapa kompleks dan intensnya proses yang terjadi di balik layar.

Awalnya, segala sesuatu dimulai dengan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Nah, ini adalah salah satu momen penting ketika para pemimpin bangsa mulai membayangkan seperti apa negara yang mereka inginkan setelah merdeka. Dari tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945, para anggota BPUPKI berkumpul dan mulai mengajukan berbagai ide. Bayangkan, di tengah situasi yang belum stabil karena masih dalam masa pendudukan Jepang, mereka sudah mulai berpikir jauh ke depan.

Satu hal yang menarik, pada 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengusulkan konsep Pancasila. Saat itu, Soekarno memperkenalkan istilah Pancasila dalam pidatonya. Lima dasar yang beliau usulkan adalah:

  1. Kebangsaan Indonesia,
  2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan,
  3. Mufakat atau Demokrasi,
  4. Kesejahteraan Sosial, dan
  5. Ketuhanan yang Berkebudayaan.

Saya masih ingat ketika pertama kali membaca pidato Soekarno, rasanya seperti membaca peta masa depan bangsa yang penuh semangat dan idealisme. Tetapi, ternyata proses pengesahan Pancasila tidak sesederhana itu. Setelah BPUPKI dibubarkan, terbentuklah PPKI pada 7 Agustus 1945. Mereka inilah yang nantinya melanjutkan tugas BPUPKI dan menyiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk kemerdekaan Indonesia.

Pada 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang pertama di Jakarta. Di sinilah Soekarno membawa kembali usulan dasar negara, yaitu Pancasila. Namun, tentu saja, dalam sidang ini tidak semua anggota setuju begitu saja. Ada perdebatan dan diskusi yang cukup panjang. Mungkin, kalau saya ada di sana, saya juga akan merasa tegang, mengingat keputusan ini akan menjadi dasar berdirinya negara. Namun, akhirnya, semua anggota sepakat dan Pancasila resmi ditetapkan sebagai dasar negara.

Mungkin beberapa dari kita bertanya-tanya, kenapa sih Pancasila yang dipilih? Kenapa bukan ide-ide lain yang diajukan sebelumnya? Nah, menurut saya, kedudukan dan fungsi Pancasila yang begitu strategis menjadi alasan utama. Pancasila menawarkan keseimbangan yang sangat penting. Kelima sila tersebut mencakup berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak hanya soal agama atau kebangsaan, tetapi juga soal kemanusiaan, demokrasi, dan kesejahteraan sosial. Dengan kata lain, Pancasila mencerminkan cita-cita bangsa Indonesia yang beragam, tetapi bersatu.

Setelah Pancasila disepakati, PPKI juga mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945 pada hari yang sama. Alinea keempat dari Pembukaan UUD 1945 menjadi tempat di mana Pancasila “diabadikan”, sehingga menjadi dasar resmi negara kita. Proses ini benar-benar menunjukkan betapa pentingnya konsensus dalam mendirikan sebuah negara. Tidak ada yang bisa dipaksakan; semuanya harus melalui dialog dan musyawarah.

Jadi, jika disimpulkan tentang bagaimana proses penetapan Pancasila sebagai dasar negara dalam sidang PPKI memiliki empat tahapan, yaitu:

  1. Sidang BPUPKI
  2. Pembentukan PPKI
  3. Sidang PPKI
  4. Pengesahan UUD 1945

Jika saya boleh menambahkan satu hal yang saya pelajari dari sejarah ini, adalah betapa pentingnya ketenangan dan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan besar. Para pemimpin kita saat itu benar-benar berusaha untuk melihat ke depan, memikirkan bagaimana bangsa ini bisa bersatu dalam perbedaan. Dan bagi saya pribadi, itu adalah salah satu pelajaran terbesar yang bisa kita ambil dari proses ini.

Mungkin terkadang kita merasa gak nyaman dengan keadaan saat ini, tetapi jika kita bisa melihat kembali sejarah ini, kita akan sadar bahwa Indonesia dibangun di atas dasar-dasar yang kokoh dan penuh dengan semangat persatuan. Itu sesuatu yang harus kita syukuri dan pelihara.