Yuk, Ketahui Apa Yang Dimaksud Dengan Teks Eksplanasi

Mengenal Teks Eksplanasi untuk Kelas 8, Apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi, Kenapa dan Bagaimana Fenomena Terjadi

Ketika pertama kali dengar istilah “teks eksplanasi” di sekolah, rasanya sedikit asing. Waktu itu, saya nggak yakin bedanya teks ini dengan teks lain seperti deskripsi atau narasi. Tapi setelah mulai belajar lebih dalam, ternyata teks eksplanasi ini penting banget, terutama buat kita yang pengen tahu gimana dunia di sekitar kita bekerja—mulai dari gempa bumi sampai fenomena sosial.

Jadi, apa sih sebenarnya teks eksplanasi itu? Nah, kalau kamu pernah bertanya-tanya kenapa hujan bisa turun atau gimana sih proses terjadinya pelangi, kamu sebenarnya udah punya dasar pemikiran untuk menulis teks eksplanasi. Intinya, teks eksplanasi itu menjelaskan proses terjadinya sesuatu, dan biasanya, fenomena yang dijelaskan itu bersifat ilmiah, alami, atau sosial.

Aku ingat waktu kelas 8, guruku meminta kami menulis teks eksplanasi tentang fenomena alam. Aku, yang waktu itu belum terlalu paham, memilih tsunami. Ya, klasik banget kan? Tapi ternyata menulis teks eksplanasi itu nggak segampang yang aku kira. Aku harus bener-bener memahami dulu proses terjadinya tsunami sebelum bisa menuliskannya. Dan itu adalah salah satu pelajaran pertama yang aku ambil—kamu nggak bisa menulis teks eksplanasi tanpa memahami sepenuhnya proses yang kamu jelaskan.

Ciri-Ciri Teks Eksplanasi yang Harus Kamu Tahu

Salah satu hal yang bikin teks eksplanasi unik adalah fokusnya pada fakta dan proses. Beda sama teks narasi yang bisa imajinatif, di teks eksplanasi, informasi harus berdasarkan fakta. Jadi kalau kamu lagi bahas tsunami, misalnya, kamu nggak bisa asal cerita tanpa riset. Semua harus jelas, dari penyebab sampai dampaknya. Fakta, bro. Harus ilmiah, nggak bisa cuma pakai intuisi atau dugaan.

Nah, ciri lainnya, teks eksplanasi itu menjelaskan sesuatu secara runtut atau bertahap. Jadi, mulai dari proses awal sampai akhir, semuanya harus dijelaskan dengan logis dan berurutan. Bayangin aja kalau kamu nulis soal gempa bumi, tapi langsung loncat ke tsunami tanpa jelasin dulu mekanisme pergeseran lempeng bumi. Bikin bingung kan?

Satu lagi, teks eksplanasi itu nggak bermaksud buat membujuk pembaca. Jadi, kamu nggak perlu ngejual ide atau pendapat. Tujuannya ya murni buat informatif—sekedar ngasih tahu gimana sesuatu bisa terjadi. Inilah kenapa teks eksplanasi sering dipakai di dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Struktur Teks Eksplanasi: Biar Penjelasanmu Nggak Melenceng

Biar teks eksplanasi kamu lebih mudah dipahami, ada struktur tertentu yang harus diikuti. Awalnya ada pernyataan umum, di mana kamu memperkenalkan fenomena yang mau dibahas. Misalnya, kalau kamu lagi nulis tentang pelangi, di bagian ini kamu bakal jelasin secara umum apa itu pelangi.

Setelah itu, masuk ke bagian deretan penjelas, yang jadi inti teks eksplanasi. Di sinilah kamu menjelaskan prosesnya dengan detail. Misalnya, gimana cahaya matahari dibiaskan oleh tetesan air di atmosfer sehingga membentuk spektrum warna. Ini bagian yang paling seru karena kamu bisa mendalami prosesnya.

Terakhir, ada interpretasi. Ini bagian opsional, tapi seringkali penting buat ngasih penutup atau kesimpulan yang berhubungan sama topik. Kadang-kadang, bagian ini berisi pandangan penulis tentang dampak fenomena tersebut atau mengapa penting untuk dipahami.

Contoh Sederhana: Proses Terjadinya Tsunami

Biar lebih kebayang, aku kasih contoh sederhana soal tsunami. Kita mulai dari pernyataan umum dulu: “Tsunami adalah gelombang besar yang disebabkan oleh gempa bumi bawah laut atau letusan gunung api di dasar laut.”

Nah, di bagian penjelasan, kamu bisa jelasin prosesnya secara detail: “Tsunami dimulai ketika terjadi pergeseran lempeng tektonik di bawah laut yang menyebabkan gempa bumi. Energi dari gempa bumi tersebut menggerakkan air laut dan menciptakan gelombang besar yang bergerak menuju pantai dengan kecepatan sangat tinggi.”

Terakhir, interpretasi bisa seperti ini: “Fenomena ini seringkali menimbulkan kerusakan besar di wilayah pesisir, terutama di daerah yang tidak siap menghadapi bencana.”

Tips Buat Kamu yang Lagi Belajar Nulis Teks Eksplanasi

Kalau kamu baru mulai belajar nulis teks eksplanasi, ada beberapa hal yang mungkin bisa ngebantu. Pertama, pastikan kamu bener-bener ngerti topiknya. Jangan asal comot info dari sana-sini tanpa paham betul proses yang terjadi. Kedua, jangan takut buat pakai diagram atau gambar buat membantu menjelaskan. Kadang, penjelasan visual lebih efektif daripada kata-kata. Dan terakhir, selalu cek fakta kamu. Teks eksplanasi itu soal keakuratan, jadi nggak boleh ada informasi yang ngawur.

Nah, Kamu udah tahu apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi secara ringkas dan menyeluruh. Nulis teks eksplanasi itu sebenarnya menyenangkan, apalagi kalau kamu tertarik sama topiknya. Semakin kamu mendalami prosesnya, semakin kamu bisa melihat hubungan antara berbagai fenomena di dunia ini. So, good luck dengan teks eksplanasi kalian, dan jangan lupa nikmati proses belajarnya!