Metode berdakwah dengan bijaksana disertai dengan akal budi yang mulia disebut dakwah bi al hikmah. Kata al Hikmah menjadi kata kunci penentu dari sebuah cara seseorang, baik sebagai da’i atau penceramah dalam menyampaikan materi dakwahnya.
Dakwah dengan hikmah menjadi solusi yang didambakan saat ini, dimana konflik mudah terpantik. Dengan tidak memaksa atau menimbulkan permusuhan, dakwah bil hikmah dapat mengatasi tantangan zaman dengan dinamikanya.
Urgensi al Hikmah dalam Dakwah
Dalam usaha menyampaikan ajaran agama, sebuah pepatah menyatakan bahwa metode dalam menyampaikan pesan lebih penting daripada materi itu sendiri. Ungkapan ini sangat relevan dalam berdakwah, di mana keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh kebaikan dan kepentingan materi yang disampaikan, tetapi juga oleh bagaimana cara penyampaian tersebut dilakukan.
Meskipun materi yang disampaikan sangat bagus, jika dilakukan dengan cara yang sembrono, tidak sistematis, dan serampangan, dapat menimbulkan kesan yang tidak efektif dan kurang menggembirakan. Sebaliknya, ketika materi dakwah yang disampaikan dianggap sepele atau kurang penting, namun penyampaian dilakukan dengan metode yang tepat dan sistematis, hal itu dapat menghasilkan pengaruh positif.
Oleh karena itu, agar kegiatan dakwah dapat mencapai efektivitas, efisiensi, dan menjadi pendorong perubahan yang baik dalam masyarakat, diperlukan pengemasan dengan cara yang tepat serta sistematis. Salah satu metode yang sangat ditekankan adalah dakwah bil hikmah, yang sering diartikan sebagai kebijaksanaan.
Kata Al-Hikmah dalam al Quran
Keberadaan kata al hikmah dalam konteks seruan (dakwah) terdapat dalam surat An-Nahl ayat 125:
“ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ”
Ud’u ila sabili rabbika bi hikmati wal mau’izatil hasanah, artinya: “Serulah [manusia] kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik,”
Ayat tentang dakwah tersebut menomorsatukan al-hikmah yang menggambarkan bahwa kecerdasan emosional, intelektual, dan spiritual dalam berdakwah sangatlah penting. Seorang dai yang dilengkapi dengan hikmah memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dalam menyampaikan pesan dakwah, meraih perhatian lingkungan sekitar, dan mengeluarkan aura kewibawaan melalui pemahaman yang mendalam terhadap norma dan karakter yang luhur.
Pengertian Al-Hikmah dalam Konsep Dakwah bil Hikmah
Pengertian Hikmah adalah esensi yang paling mendasar dari pengetahuan dan perbuatan. Dalam kajian bahasa, hakama menjadi akar kata sekaligus asal dari kata Al-Hikmah dalam bahasa Arab. Kata Hikmah, dengan berbagai bentuk tasrif (derivasi), disebut dalam Al-Quran sebanyak 211 kali. Dalam bentuk mashdar, munculnya kata Al-Hikmah tercatat sebanyak 19 kali.
Kata hakamah (bentuk lain dari hikmah) arti dasarnya adalah kendali, tali kekang, yang menggambarkan bahwa kebijaksanaan bertindak sebagai kendali yang mengarahkan kita ke arah yang diinginkan, menghindari kebingungan atau kekacauan. Cakupan hikmah termasuk dan tidak terbatas pada:
- Pemilihan tindakan yang terbaik dan sesuai,
- Menghasilkan manfaat dan kemudahan,
- Mencegah kerugian atau kesulitan.
Akhir Kata
Pesan dakwah tak hanya terletak pada kata-kata yang terucap, melainkan pada al hikmah; cara bijaksana menyampaikannya. Dalam setiap detil dakwah bi al hikmah tercermin akal budi, intelektualitas dan kemulian da’i. Itulah sedikit makna al Hikmah yang terdapat dalam dakwah bil hikmah.