Menatap Musim Baru dengan Optimisme Tinggi
Persija Jakarta, salah satu klub legendaris di kancah sepak bola Indonesia, kembali menjadi pusat perhatian menjelang bergulirnya musim kompetisi Liga 1 2025/2026. Dengan semangat baru dan perombakan tim yang signifikan, manajemen Persija secara tegas menyatakan target utama mereka: membawa pulang gelar juara Liga 1 Indonesia.
Langkah ini bukan sekadar ambisi kosong. Setelah beberapa musim terakhir dilalui dengan hasil yang naik turun, musim 2025/2026 diyakini menjadi titik balik kebangkitan “Macan Kemayoran”. Segala persiapan, baik dari sisi teknis, non-teknis, hingga penguatan infrastruktur telah dilakukan secara menyeluruh demi mewujudkan harapan besar jutaan Jakmania—sebutan bagi suporter setia Persija.

Evaluasi Musim Lalu: Catatan yang Tak Ingin Diulang
Performa Fluktuatif dan Inkonsistensi
Musim 2024/2025 menjadi momen refleksi bagi Persija. Klub yang bermarkas di Jakarta itu menunjukkan performa yang tidak konsisten. Walaupun beberapa pemain tampil gemilang, namun secara keseluruhan tim kerap kehilangan momentum dalam pertandingan penting. Inkonsistensi itu akhirnya membuat Persija hanya bertengger di papan tengah klasemen, jauh dari ekspektasi publik.
Masalah utama yang disorot antara lain adalah:
- Kurangnya kedalaman skuad
- Minimnya kreativitas di lini tengah
- Terlalu bergantung pada individu tertentu
Manajemen dan tim pelatih pun segera melakukan evaluasi total, termasuk mempertimbangkan rotasi pemain dan strategi.
Manajemen Akui Kegagalan Strategis
Presiden klub, Mohamad Prapanca, dalam konferensi pers awal tahun 2025 mengakui bahwa Persija telah gagal mencapai target jangka pendeknya. “Kami sadar musim lalu bukanlah musim yang membanggakan. Tapi kami belajar banyak. Musim depan akan menjadi titik balik,” ujarnya.
Pengakuan tersebut menjadi awal dari berbagai perubahan besar yang kini mulai terlihat jelang musim baru.
Perombakan Skuad: Regenerasi dan Keseimbangan
Perekrutan Pemain Muda Berbakat
Musim 2025/2026 menandai era baru dalam komposisi tim. Persija tidak hanya mendatangkan pemain-pemain bintang berpengalaman, tetapi juga memberi ruang bagi bakat muda untuk berkembang. Beberapa nama dari Elite Pro Academy U-20 telah dipromosikan ke tim utama, termasuk:
- Rivaldo Putra (gelandang bertahan)
- Halim Nugroho (penyerang sayap)
- Kevin Al Ghazali (bek tengah)
Langkah ini menunjukkan komitmen klub dalam membangun fondasi jangka panjang yang solid.
Transfer Pemain Asing Berkualitas
Tidak kalah penting, Persija juga aktif di bursa transfer dengan mendatangkan sejumlah pemain asing baru yang dinilai bisa mengangkat kualitas permainan tim. Salah satu transfer paling disorot adalah kehadiran Lucas Moura, gelandang asal Brasil yang sebelumnya bermain di liga Portugal. Moura dikenal sebagai playmaker kreatif dengan visi bermain yang tajam.
Selain itu, bek asal Korea Selatan, Kim Dae-Woo, juga resmi bergabung untuk memperkuat lini belakang. Kombinasi pengalaman internasional dan determinasi diharapkan dapat menciptakan lini pertahanan yang lebih kokoh.

Pemain Senior Tetap Jadi Tulang Punggung
Meski melakukan regenerasi, Persija tetap mempertahankan beberapa pemain senior seperti:
- Andritany Ardhiyasa (kiper)
- Riko Simanjuntak (sayap kanan)
- Otavio Dutra (bek tengah naturalisasi)
Kehadiran mereka diharapkan menjadi pembimbing bagi pemain muda, sekaligus menyeimbangkan dinamika di ruang ganti.
Kepemimpinan Thomas Doll: Kunci Strategi Kebangkitan
Pelatih Asal Jerman Dipertahankan
Kepercayaan terhadap pelatih Thomas Doll tetap tinggi. Meski musim lalu hasilnya belum optimal, manajemen melihat adanya progres positif dalam filosofi permainan. Doll dikenal sebagai pelatih yang mampu menanamkan disiplin taktis dan mental bertarung yang kuat kepada anak asuhnya.
Ia juga mendapat pujian atas pendekatannya yang dekat dengan pemain muda, menjadikannya sosok ideal dalam proses transisi generasi.
Formasi dan Filosofi Bermain
Doll diprediksi akan tetap menggunakan formasi 4-2-3-1, dengan penekanan pada:
- Pressing tinggi
- Transisi cepat
- Penguasaan bola seimbang
Dengan materi pemain yang lebih sesuai, musim ini bisa jadi menjadi momen puncak implementasi strategi Doll secara penuh.
Infrastruktur dan Pendukung Klub Semakin Solid
Latihan di Lapangan Latihan Modern
Sejak diresmikannya Lapangan Latihan Persija di Sawangan, kualitas latihan tim meningkat drastis. Fasilitas tersebut dilengkapi teknologi modern seperti GPS tracker, ruang gym profesional, hingga analisis video real-time.
Hal ini menjadi nilai plus bagi klub untuk meningkatkan performa dan mencegah cedera.
Dukungan Suporter Tak Pernah Padam
Jakmania, suporter fanatik Persija, tetap menjadi elemen penting. Meski sempat kecewa musim lalu, dukungan mereka tidak surut. Bahkan, dalam laga-laga pramusim 2025, antusiasme Jakmania justru meningkat.

Persija juga merangkul suporter lewat berbagai program seperti:
- Persija Membership 2.0
- Program loyalitas tiket musiman
- Kolaborasi digital dan NFT merchandise
Target Besar: Juara Liga 1 dan Kompetisi Asia
Fokus Utama di Liga 1
Manajemen dengan tegas menargetkan gelar juara Liga 1 sebagai misi utama. Tidak ada kompromi. Segala hal—dari taktik hingga manajemen mental pemain—difokuskan untuk memastikan Persija kembali ke singgasana tertinggi sepak bola Indonesia.
Persiapan untuk Kualifikasi AFC Cup
Sebagai runner-up Piala Presiden 2024, Persija berpeluang tampil di ajang AFC Cup 2026. Oleh karena itu, manajemen juga menyiapkan tim untuk bersaing di level Asia. Fokus tidak hanya pada prestasi domestik, namun juga ingin mengangkat nama Persija di kancah internasional.
Tantangan dan Kompetitor Musim 2025/2026
Persaingan Ketat di Liga 1
Musim ini, persaingan Liga 1 diprediksi akan semakin ketat. Klub-klub seperti:
- Persib Bandung
- Bali United
- PSM Makassar
- Borneo FC
semuanya memperkuat skuad mereka. Persija harus menjaga konsistensi dan tidak boleh kehilangan poin dari tim-tim papan bawah jika ingin bersaing di jalur juara.
Konsistensi dan Mental Juara
Tantangan terbesar bagi Persija adalah menjaga konsistensi sepanjang musim. Mentalitas menjadi hal yang ditekankan Thomas Doll dan staf kepelatihan. Menghadapi jadwal padat dan tekanan dari media serta publik, para pemain dituntut untuk menunjukkan karakter juara di setiap pertandingan.
Potensi Bintang Baru Persija
Pemain Muda yang Mencuri Perhatian
Beberapa nama yang diprediksi akan mencuri perhatian musim ini adalah:
- Rafly Saputra (gelandang serang): Visioner, cepat, dan penuh kreativitas
- M. Zidan (striker muda): Dijuluki “the next Bambang Pamungkas”
- Ilham Nurhuda (bek sayap): Agresif dan solid dalam bertahan
Ketiga pemain tersebut telah menunjukkan performa menjanjikan di pramusim dan kemungkinan besar akan mendapatkan menit bermain lebih banyak di tim utama.
Dukungan Pemerintah dan Swasta untuk Klub
Sinergi dengan Pemerintah DKI Jakarta
Sebagai klub ibu kota, Persija mendapatkan dukungan dari Pemprov DKI Jakarta. Beberapa bentuk dukungan tersebut antara lain:
- Peningkatan fasilitas stadion
- Kerja sama promosi pariwisata Jakarta melalui klub
- Dukungan pada program usia dini dan akademi
Sponsor Baru dan Keuangan Stabil
Masuknya beberapa sponsor besar musim ini juga menjadi sinyal positif. Pendanaan yang sehat memungkinkan Persija mengelola klub secara profesional, termasuk penggajian, bonus, fasilitas medis, dan pengembangan akademi.
Kesimpulan: Optimisme Menyambut Titik Balik
Musim 2025/2026 akan menjadi panggung penting bagi kebangkitan Persija Jakarta. Dengan kombinasi pemain muda dan senior, pelatih yang kompeten, serta dukungan manajemen dan suporter, semua elemen tengah bersatu untuk meraih satu tujuan: menjadi juara Liga 1.
Tantangan akan datang dari berbagai arah, namun semangat kebersamaan dan ambisi besar akan menjadi bahan bakar kebangkitan “Macan Kemayoran”.
Kini bukan saatnya menoleh ke belakang. Ini saatnya bangkit. Persija Jakarta, ayo rebut kembali kejayaan!